Kamis, 02 Februari 2012

instalasi linux UBUNTU

Saya NANDA LESTARI dari kelas X TKJ 3. Saya akan memostingkan instalasi linux yang berbasis GUI, dan saya menggunakan CD instsller UBUNTU 10.10 . saya mengistal di bantu oleh teman saya FICKY LAZUARDI.

Baik. Kita langsung saja ke langkah penginstalan.

Pertama kita siap kan CD UBUNTU :

Ke2. Kita masukan CD installer UBUNTU nya. Dan kita masukan kedalam CDROM/DVDRW. Setelah itu reset CPU dan kita masuk kedalam setingan BIOS dengan menekan tombol DEL/F1 dan akan muncul gambar seperti ini :

Ke3. Setelah kita masuk kedalam settingan BIOS. Pilih menu BOOT, dan pilih BOOT DEVICE PRIORITY. Dan akan muncul plihan seperti ini:

Ke4. setelah masuk. pilih ^1st BOOT DEVICE^ .dan kita atur dengan menekan -/+. Dan simpan perubahan setting dengan menekan tombol F10. Dan tekan ENTER. Dan akan muncul gambar seperti ini :

Tunggu beberapa saat*
Ke5. Setelah menunggu beberapa saat akan muncul tampilan UBUNTU seperti ini:

Ke6. Nah, setelah masuk. Kita Pilih bahasa yg di ingin kan. Trus klik instal UBUNTU (saya menggunakan bahasa indonesia) akan muncul seperti ini:

Ke7. Setelah itu, akan muncul gambar seperti ini. dan Kita pilih *install this third- party software*.Trus kita klik forward.

Ke8. Setelah masuk akan muncul gambar seperti ini. Trus kitaPilih install alongside other operating system. Trus klik forward :

Ke9. Setelah itu akan muncul gambar. Dan kita klik INSTALL NOW. Seperti tampilan di bawah :

Ke10. Akan muncul tampilan seperti mencari dimana anda berada. Otomatis daerah anda berada terlacak. Trus kita klik forward. Seperti gambar di bawah ini :

Ke11. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini. Kita langsung klik forward. Seperti tampilan di bawah :

Ke12. Setelah itu anda seperti disuruh masukan ID anda dan PASWORD anda dan di bawah ada 2 pilihan. Anda pilih MASUK SECARA OTOMATIS (dalam bhs.indonesia). dan klik forward. Seperti gambar ini :

INI CONTOHNYA :

Ke13. Trus, akan muncul gambar-gambar. Trus tunggu beberapa saat seperti ini :

(maaf ngga semua nya ke foto)
Ke14. Trus. Setelah itu akan muncul gambar INSTALASI SELESAI. Trus klik RESTART NOW seperti ini :

Ke15. Trus akan muncul gambar seperti booting. Seperti ini :

Ke16. Setelah itu langsung muncul tampilan dekstop. Dan, PC sudah dapat di gunakan. :D


Saya : NANDA LESTARI
yang dibantu oleh : FICKY LAZUARDI

dari Kelas : X TKJ 3

tugas pembongkaran CPU

Sebelum merakit sebuah PC pastikan peralatan yang dibutuhkan sudah tersedia, peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: obeng, tang, AVO meter (bila ada), solder, timah solder, isolasi, tali pengikat kabel dan buku catatan. Solder maupun AVO meter jarang dipakai apabila mempergunakan komponen yang masih baik. Pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang digunakan adalah komponen bekas yang saya tidak ketahui apakah masih baik atau tidak. Saya tidak menggunakan AVO meter pada motherboard apabila motherboard masih baik, karena saya tidak tahu titik-titik mana yang merupakan titik ukur. Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal. Apabila saya mempergunakan komponen baru, saya tidak perlu melakukan pengukuran arus dan tegangan dengan AVO meter. AVO meter mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik dijala-jala listrik rumah saya saja. Saya sudah mengetahui dibagian power supply komputer (terdapat didalam casing/kotak komputernya) apakah sudah diatur pada skala tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik ditempat saya/belum. Bila type power supply-nya tergolong type otomatik saya tidak perlu khawatir. Apabila power supply-nya tergolong semi otomatik, kemungkinan saya harus memindahkan posisi saklar pengatur tegangan keposisi tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik ditempat saya.

Selanjutnya untuk merakit komputer personal saya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:


1) Ambil motherboard dan letakan ketempat yang aman. Persiapkan peralatan dan buku manual dari masing komponen PC. Baut motherbooard dengan papan casing, sehingga akan lebih kuat dan aman.




2) Memasang processor pada tempatnya (soket-nya) perhatikan tanda pada processor harus ditempatkan sesuai dengan tanda yang ada pada soket tersebut (tidak boleh terbalik). Mengunci tangkai pengunci yang biasanya terdapat disisi soket processor. Perhatikan kode titik/sisi processor yang bentuk miring merupakan petunjuk agar bagian processor itu dipasang pada bagian slot yang memiliki tanda sama. Membaca dengan baik manual processor dari pabriknya. Apabila saya kurang hati-hati/terbalik memasang processor ini bisa berakibat fatal. Bila ragu saat membeli motherboard saya tanyakan kepada penjualnya. Kemudian memasang kipas pendingin diatasnya. Pada produk processor terakhir sudah dilengkapi dengan kipas pendingin.


3) Memasang memori RAM pada tempatnya dengan baik, lihat sudut memori yang biasanya berlekuk harus ditempatkan pada tempatnya secara hati-hati. Apabila saya terbalik memasangnya, maka memori akan sulit dimasukan. Pada jenis memori SDRAM, dudukan memori di motherboard memiliki pengunci yang akan bergerak mengunci bersamaan dengan masuknya memori kedalamnya.




4) Memasukan motherboard kedalam cashing (kotak komputer), mengkaitkan pengait plastik yang biasa disediakan oleh pabrik cashing, kedalam lubang yang terdapat pada motherboard. Pada sudut yang memungkinkan saya tempatkan baut, baut motherboard tersebut pada cashing untuk menghindarkan terjadinya pergeseran motherboard pada waktu memindah2kan CPU. Hati-hati memindahkan motherboard pada cashing karena bentuknya tipis kecil dan memiliki rangkaian elektronik yang rumit.

5) Memasang kabel khusus catu daya motherboard yang ada pada power supply (biasanya dituliskan P8 dan P9), kabel berwarna hitam dari kedua konektornya harus dipasang berdampingan. Apabila saya mempergunakan jenis motherboard jenis ATX, memasang kabel power khusus tersebut pada slot power khusus ATX yang terdapat pada motherboard tersebut.

6) Memasang hard disk, floppy drive pada tempat yang telah dalam cashing CPU, mengencangkan dudukannya dengan baut secara hati-hati. Bila ada CD ROM drive, pasangkan pula alat ini secara hati-hati dan dikencangkan dengan baut. Perlu diperhatikan untuk CD-ROM dan hard disk jumper terpasang dengan benar, karena akan mengidentifikasikan sebagai master/slave, karena jika salah hard disk atau CD-ROM tidak akan terdeteksi.






7) Menyambung kabel dari power supply ke slot power yang terdapat di hard disk, floppy drive, dan CD ROM drive. Perhatikan sudut konektor plastiknya pada kabel tersebut biasanya sudah dirancang pas sesuai dengan dududkan yang terdapat pada hard disk, floppy drive, atau CD ROM drive. Bila saya memasang konektor ini terbalik, maka pada saat saya memasukan konektor tersebut akan terasa sedikit sulit. Segeralah cabut konektornya dan masukan kembali pada posisi yang tepat.



8) Menyambung kabel pita (kabel data) pada dudukan hard disk, floppy drive dan CD ROM drive. Kabel ini berfungsi untuk menghubungkan peralatan tersebut ke motherboard. Perhatikan sisi kabel berwarna merah harus ditempatkan pada kaki nomor satu (lihat keterangan yang dituliskan pada hard disk/floppy drive/CD ROM drive). Bila terbalik memasangkannya komputer tidak akan bekerja baik dan dapat merusak peralatan2 tersebut. Kabel yang terpasang ke floppy drive lebih sempit bila dibandingkan kabel penghubung hard disk ataupun CD ROM drive. Kabel penghubung hard disk dan CD ROM drive sama ukurannya. Untuk kabel pita strip merah pada pinggir kabel menandakan no.1


9) Menyambung kabel dari floppy drive ke slot untuk floppy drive, demikian pula menyambungkan kabel dari hard disk ke slot IDE nomor 1, dan kabel dari CD ROM ke slot IDE nomor 2. Perhatikan juga agar sisi kabel berwarna merah harus menempati kaki nomor 1 pada tiap slot. Saya bisa melihat keterangan yang tertulis di motherboard ataupun di manual motherboard.

10) Memasang VGA card pada slotnya, bila saya memiliki card dari jenis ISA, saya harus menempatkan card tersebut pada ISA slot bus di motherboard. Bila saya memiliki card VGA jenis PCI, saya harus memasang card tersebut pada slot bus PCI di motherboard. Tetapi jika VGA berupa VGA onboard, tinggal mengatur dalam BIOS.

11) Memasang expansion card tambahan pada PCI maupun ISA. Expansion card dapat berupa LAN card sound card, TV tunner card , video capture, dll. Setelah itu mengencangkan dengan baut dengan dudukan cashing PC.

12) Menghubungkan konektor kabel penghubung tombol “Reset” ke pin “Reset” yang terdapat pada motherboard. Hubungkan pula konektor kabel penghubung speaker ke pin bertuliskan speaker yang ada pada motherboard. Sering ditulis dengan kode LS. Beberapa cashing telah dilengkapi pula kabel lampu indikator berikut kabel penghubungnya lengkap dengan konektornya agar perakit komputer tinggal menghubungkan saja ke motherboard.

13) Memasang kabel data dari monitor ke slot yang terdapat di carad VGA, perhatikan konektornya memiliki 3 deretan kaki yang tersusun rapi, dengan konektor berbentuk trapesium.

14) Memasang konektor keyboard ke slot keyboard yang terdapat di motherboard. Dan perangkat yang lain.


15) Memasang kabel listrik (power) dari layar monitor ke slot power yang terdapat dibagian belakang power supply yang telah terpasang pada cashing CPU. Bila konektornya tidak cocok, saya dapat memasang kabel listrik tersebut ke jala2 listrik rumah saya. Saya akan membutuhkan T konektor untuk membagi listrik ke monitor dan CPU yang saya rakit. Memasang kabel listrik untuk CPU ke slot yang terdapat pada power supply di bagian belakan cashing CPU.





Sekarang saya telah berhasil merakit sebuah Personal Computer (PC), tetapi saya belum bisa mempergunakan komputer tersebut. Saya masih harus mengatur program BIOS, dan memasang (menginstal) program sistem operasi dan program aplikasi ke dalam hard disknya.
Sebelum saya mengatur program BIOS, saya cek kembali semua langkah yang telah saya lakukan tadi. Perhatikan posisi “jumper” jangan ada yang salah, demikian pula processor dan RAM serta kabel2 penghubung hard disk, floppy drive dan CD ROM drive. Setelah saya yakin benar dan sudah sesuai dengan keterangan yang tercantum dalam manual pabrik dari setiap peralatan tadi. Saya bisa melakukan pengaturan program BIOS.



cara pembuatan kabel jaringan!

Tutorial singkat ini cocok sekali buat Anda yang sedang membuat jaringan komputer ‘MURAH’ khususnya yang terdiri lebih dari dua client yang pake hub (jauh lebih murah daripada router ). To the point! Apa sih kabel UTP itu? Kabel UTP itu adalah kabel khusus buat transmisi data. UTP, singkatan dari “Unshielded Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP. Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah kategori 3 dan kategori 5.
kabel1.jpg
Kategori 3 bisa untuk transmisi data sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat  ya menggunakan yang kategori 3. Itu sudah lebih dari cukup.Setahu penulis ada banyak merek yang beredar di pasaran, hanya saja yang terkenal bandel dan relatif murah adalah merek Belden – made in USA. Kalau mau yang lebih murah dan penggunaannya banyak, maka beli saja yang satu kotak, panjangnya sekitar 150 meter. Jangan lupa beli konektornya. Konektornya bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Bilang saja mau beli konektor RJ-45.
kabel2.jpg
Foto RJ – 45 yang masih baru, belum di gencet pake tang
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya. Dan kalau mau yang lebih OK, biar tidak nanggung maka beli pula sebuah LAN tester. Anda bisa membeli yang merek dari Taiwan saja agar lebih murah. Bentuknya seperti kotak dan ada lampu LED-nya delapan pasang dan bisa kedap-kedip.

kabel3.jpg
OK sekarang peralatan udah siap, penulis mulai saja. Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross. Disebut tipe straight soalnya masing-masing kabel yang jumlahnya 8 itu berkorespondensi 1-1, langsung. Sedangkan disebut cross soalnya ada persilangan pada susunan kabelnya. Bingung?OK! Untuk tipe straight itu digunakan untuk menyambungkan kabel dari client ke hub. Sedangkan untuk tipe cross adalah untuk client langsung terhubung ke client (cpu to cpu) atau juga dari hub ke hub.
Kita bahas dulu yang tipe straight
Tipe ini adalah yang paling gampang dibuat. Kenapa? Soalnya langsung korespondensinya 1-1. Standar urutannya begini (dilihat dari lubang konektor, dari kiri ke kanan – lihat Gambar 4) : 2 oranye – 1 hijau – 2 biru – 1 hijau – 2 coklat . 2 oranye disini maksudnya pasangan oranye muda sama oranye tua dan seterusnya. Tapi tidak usah ikut standar pewarnaan itu juga sebenarnya tidak masalah. Yang penting urutan kabelnya. Misal ujung pertama urutan pin pertamanya oranye muda, maka ujung yang lain urutan pin pertamanya juga harus oranye muda, jadi antar ujung saling nyambung. Sebenarnya tidak semua pin tersebut digunakan.

kabel4.jpg
Yang penting adalah pin nomor 1,2,3 dan 6. Jadi misal yang disambung hanya pin 1,2,3 dan 6 sedangkan pin yang lain tidak dipasang, tidak jadi masalah. Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar di bawah yang penulis foto dari sebuah buku.
kabel5.jpg
Yang kiri urutan korespondensi buat tipe straight, yang kanan yang cross
Waktu akan memasangnya, maka potong ujung kabelnya, kemudian susun kabelnya trus diratakan dengan pisau potong yang ada pada crimp tool. Andak tidak perlu repot harus melepaskan isolasi pada bagian ujung kabel, karena waktu Anda memasukan kabel itu ke konektor lalu ditekan (pressed) dengan menggunakan crimp tool, sebenarnya saat itu pin yang ada di konektor menembus sampai ke dalam kabel. Perhatikan, agar penekannya (pressing) yang keras, soalnya kalau tidak keras kadang pin tersebut tidak tembus ke dalam isolasi kabelnya. Kalau sudah kemudian Anda test menggunakan LAN tester. Masukkan ujung ujung kabel ke alatnya, kemudian nyalakan, kalau lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8 berarti Anda telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu Anda tekan (press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah Anda tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya antar pin udah 1-1  atau belum. Kalau ternyata sudah benar dan masih gagal, berarti memang Anda belum beruntung. Ulangi lagi sampai berhasil.
kabel6.jpg
 LAN TESTER – alat untuk memeriksa benar tidaknya sambungan kabel. Untuk tipe straight jika benar maka led 1 sampai 8 berkedip.
Berikut adalah gambar dari bawah dari ujung kabel UTP yang sudah dipasangi konektor dan berhasil dengan baik (urutan pewarnaan pinnya ikut standar):
kabel7.jpg
urutan pin standar
Dan kalau yang ini tidak standar, coba perhatikan urutan warna pinnya, sangat tidak standar, tapi tetap saja bisa, yang penting korespondensinya satu satu (khusus tipe straight):
kabel8.jpg
urutan pin TIDAK standar
Tipe Cross

Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang). Cara pemasangannya juga sebenarnya mudah, sama seperti tipe straight, pin yang digunakan juga sebenarnya hanya 4 pin saja, yaitu pin 1, 2, 3 dan 6. Yang berbeda adalah cara pasangnya. Kalau pada tipe cross, pin 1 disambungkan ke pin 3 ujung yang lain, pin 2 ke 6, pin 3 ke 1 dan pin 6 ke 2. Praktisnya begini, pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai standar untuk yang tipe “straight”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya sesuai standar buat tipe “cross”.
Masih bingung? Begini cara mudahnya:Ujung pertama:
  1. oranye muda
  2. oranye tua
  3. hijau muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. hijau tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Maka di ujung yang lain harus dibuat begini:
  1. hijau muda
  2. hijau tua
  3. orange muda
  4. biru muda
  5. biru tua
  6. orange tua
  7. coklat muda
  8. coklat tua
Sudah agak lebih mengerti? Jadi disini posisi nomor 1, 2, 3 dan 6 yang ditukar. Nanti jika dites menggunakan LAN tester, maka nantinya led 1, 2, 3 dan 6 akan saling bertukar. Kalau tipe straight menyalanya urutan, sedangkan tipe cross ada yang lompat-lompat. Tapi yang pasti harus menyalasemua setiap led dari nomor 1 sampai 8.OK, selamat membangun jaringan komputer. Semoga Anda bisa berhasil sewaktu memasang konektor pada kabelnya. Semoga ilmu ini berguna buat Anda, soalnya waktu dulu penulis pertama kali membuat jaringan hasilnya lucu sekali, untuk mengupas kabelnya penulis masih menggunakan cutter, padahal sudah ada fasilitasnya di crimp toolnya. Tambah lagi ujung-ujungnya tiap kabel penulis kelupas lagi menggunakan cutter, padahal yang betul tidak perlu dikupas satu-satu, biarkan saja rata, karena nantinya apabila di ‘crimp tool’ maka pin tersebut masing-masing akan tembus ke dalam kabelnya. Semoga Anda tidak melakukan hal sama seperti penulis dulu.Demikian tulisan mengenai cara membuat sambungan kabel UTP untuk jaringan komputer. Semoga berguna bagi Anda semua. Terima kasih. 

saya ngambil dari :  http://dedenthea.wordpress.com/2007/02/09/belajar-sendiri-pasang-kabel-utp-untuk-jaringan/


saya X TKJ 3
nanda lestari saputri

tugas DIODA

Secara umum semua dioda memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama. Macam-macam dioda pada dasarnya terbentuk oleh sambungan PN yang secara fisik dioda dikenali melalui nama elektrodenya yang khas yaitu : anode dan katode. Dioda dibedakan menurut fungsinya, disini dalam refresentasi simbolik dilukiskan secara berbeda demikian pula karakteristiknya.
Rectifier Dioda :  berfungsi sebagai penyearah

Rectifier Diode
Rectifier Dioda
Zener Dioda : berfungsi sebagai regulator
Zener Diode
Zener Dioda
LED : berfungsi sebagai indikator dan display
LED Diode
LED Dioda
Foto Dioda : berfungsi sebagai sensor cahaya
Foto Diode
Foto Dioda
Schothly Dioda : berfungsi sebagai saklar kecepatan tinggi
Schothly Diode
Schothly Dioda
Tunnel Dioda : berfungsi sebagai osilator
Tunnel Diode
Tunnel Dioda
Varaktor Dioda : berfungsi sebagai pengganti variable kapasitor
Varaktor Diode
Varaktor Dioda